Setelah Mudik Dini, Belanja Baju Lebaran Dini juga Bisa Menyebarkan Virus Corona
Selain mudik dini, belanja baju lebaran dini pun bisa menyebabkan penyebaran virus corona. Sebelum PSBB di Sukabumi dijalankan, toko baju di Kota Sukabumi dan Cibadak Kabupaten Sukabumi ramai dikunjungi pembeli. Sepertinya mereka takut tidak kebagian baju baru, padahal lebaran pun masih lama sekitar tiga minggu lagi.
Pembeli rela berdesak-desakankan demi baju di keramaian demi toko. Suasana menjadi hiruk pikuk ketika pedagang menawarkan diskon kepada mereka. Tak peduli perintah jaga jarak dan larangan membuat kerumunun, ibu-ibu tergesa-gesa memilih baju terbaik untuk dipakai buat hari raya idul fitri nanti. Padahal risiko menjadi korban tertular virus sangat besar, jika satu orang saja dari pembeli ternyata positif corona. Begitulah kenyataannya, kesehatan tidak lebih penting dibandingkan memiliki beberapa pasang baju baru.
Sejak awal diumumkannya terdapat kasus positif virus corona di Indonesia, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sudah mengumumkan untuk beraktivitas di rumah aja dan menjaga jarak jika terpaksa melakukan kegiatan di tempat keramaian.
Belanja Baju Lebaran di Toko Baju Sangat Rentan Tertular Virus Corona

Apakah belanja baju lebaran di toko baju aman dari penularan virus corona? Tentu saja tidak, bahkan para pembeli tak mungkin bisa menjaga jarak satu meter satu sama lain. Mereka saling berdesak-desakan, badan ketemu badan, wajah ketemu wajah, dan tangan satu sama lain berpeluang tinggi saling bersentuhan. Ingatlah belanja baju lebaran dengan kondisi padat manusia sangat rentan terpapar COVID-19. Apakah Anda mau menjadi korban berikutnya?
Pasien COVID-19 yang terus bertambah menjadi beban bagi dokter, perawat, dan tenaga medis lainnya. Anda sibuk mengejar diskon baju lebaran, tenaga medis berjibaku berhadapan dengan kematian. Hargailah mereka yang sedang perang melawan virus corona. Jangan birakan dokter dan tenaga medis lainnya gugur demi menjaga kesehatan orang lain dari wabah yang menyebar saat ini.
Tenaga medis sudah lelah dan harus rela berpisah dangan anak dan pasangan hidup mereka. Mereka rela mengorban diri demi nyawa yang lain. Ibu-ibu dan nona-nona sekalian, tahan nafsu belanjamu sementara waktu. Pasuhi perintah pemerintah untuk diam di rumah saja, agar wabah ini basa selesai secepatnya. Agar semua orang bisa kumpul dengan keluarga dalam ke adaan sehat wal afiat menyabut Idul Fitri tahun ini.
“Stay at home. Di imah heula ecue, amang, ambu, bibi, lamun tos aman mangga wa ngeborong naon we nu di kehoyong,”begitu kata salah satu netizen yang resah melihat ramainya toko baju. Tetap dirumah, nanti juga bisa memborong baju sebanyak mungkin ketika kondisi sudah aman dari virus corona. Sadar diri demi kesehatan. Tidak mudah menjadi tenaga kesehatan harus pakai Alat Pelindung Diri (ADP) selama 8 jam, mereka harus menahan lapar dan haus, sementara Anda hanya di minta di rumah aja. Warga Sukabumi, ingat tahan nafsu belanja ditoko baju sementara waktu!