Bagaimana Virus Corona Menyerang Tubuh Kita?

Bagaimana virus corona menyerang tubuh dan menimbulkan korban semakin banyak. Penyakit yang ditimbulkan COVID-19 menyebar lewat tetesan kecil (droplet) melalui hidung atau mulut ketika batuk atau bersin. Tetesan tersebut atau dikenal dengan droplet jatuh pada benda di sekitar kita. Lalu, benda yang terkontaminasi disentuh. Kemudian, tangan menyentuh mata, hidung atau mulut (segitiga wajah). Maka, orang tersebut dapat terinfeksi COVID-19.
Seseorang dapat terinfeksi COVID-19, jika tidak sengaja menghirup droplet dari para penderita. Sehingga, sangat penting bagi setiap orang untuk selalu menjaga jarak. setidaknya lebih dari satu meter dengan orang lain. Gejala yang biasanya terjadi seperti demam ≥ 380C, batuk kering, dan sesak napas. Apabila seseorang baru melakukan perjalanan ke luar negeri, pernah merawat pasien, dan melakukan kontak dengan penderita COVID-19, sebaiknya langsung memeriksa kondisi kesehatan.
Dari jumlah pasien 399 orang yang meninggal (14/04), sebagian besar berusia di atas 50 tahun. Selain itu, memiliki penyakit bawaan antara lain diabetes, darah tinggi, paru-paru, kencing manis, asma, bronkitis, dan TBC, Penyakit tersebut telah diidap selama bertahun-tahun pada pasien. Dari kasus yang ditemukan, 1 dari 6 orang mengalami sakit parah, seperti pneumonia atau kesulitan bernafas.
Bagaimana Virus Corona Menyerang Tubuh Ketika Beraktivitas?
Ada banyak orang yang tidak menyadari terjangkit virus corona. WHO menyatakan terjadi risiko penularan dari seseorang tanpa gejala COVID-19 dan tidak mengeluh sakit. Orang yang melakukan perjalanan atau berpergian menjadi memiliki risiko tinggi terinfeksi. Setelah 14 hari baru diketahui sudah tertular virus atau tidak.
Saat ini, dokter, perawat dan tenaga medis lainna sangat berisiko, karena terpapar virus setiap hari. Sehingga mereka harus melindungi diri sesuai prosedur pencegahan COVID-19 dengan baik. Mereka sangat membutuhan peralatan medis dan Alat Pelindung Diri agar tidak menjadi korban akibat dari pasien yang sedang mereka obati.
Bagi orang dengan kasus positif yang parah, maka harus dilakukan pemeriksaan medis yang akurat disertai rujukan pemeriksaan laboratorium apakah seseorang terinfeksi atau tidak terjangkit COVID-19. Setiap orang yang merasa memiliki gejala setelah melakukan kontak dengan orang positif corona/ melakukan perjalanan harus jujur kepada tenaga kesehatan. Jangan bohongi dokter, perawat, dan tenaga medis lain yang melakukan pemeriksaan kesehatan, karena akibatnya sangat fatal. Pemeriksaan pasien virus corona harus sesuai dengan protokol kesehatan.