Sat. Apr 20th, 2024
    Donasi Jack MaDonasi Jack Ma

    Ridwan Kamil mengumumkan telah menerima Donasi dari Jack Ma, Pengusaha Pemilik Alibaba Group dari Cina. Bantuan tersebut dikirimkan via Kemenko Maritim.  Pengiriman masker wajah, pakaian pelindung, dan pelindung wajah telah tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta tanggal 27 Maret. Sumbangan pertama melalui Jack Ma Foundation dan Alibaba pertama untuk membantu Indonesia dalam perang melawan Covid-19. Indonesia menerima dukungan pasokan medis saat ini mengingat sangat dibutuhkan untuk peralatan tenaga kesehatan menghadapi pasien yang banyak bertambah setiap hari.

    Bukan Indonesia saja, bantuan juga dikirimkan ke beberapa negara seperti ke Thailand, Malaysia, Filipina, Kamboja, Laos, dan Myanmar. Jack Ma dan perusahaannya pasti tahu COVID-19 yang mulanya dari Cina bukan virus biasanya. Apalagi menjangkiti tidak hanya negara Asia, tetapi juga hingga Amerika, Eropa dan Australia. Ia pun mengirimkan bantuan melalui Lembaga Pemerintah dan langsung diterima Kementerian di setiap negara.

    Di Thailand bantuan diterima secara resmi oleh Kementerian Kesehatan sehari sebelum tiba di Indonesia, 26 Maret. Pakistan lebih dulu menerima pada tanggal 25 Maret 2020. Seperti berbagai negara lain di dunia, negara Asia Tenggara tidak siap menghadapi virus corona, sehingga bantuan dari Cina dapat membantu perlengkapan alat kesehatan yang sangat dibutuhkan.

    Di Malayasia, Bantuan langsung diterima Wakil Direktur Jenderal Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Datuk Khairul Shahril Bin Idrus.  Sementara itu di Filipina, Sekretaris Keuangan Carlos Dominguez III, menyatakan donasi menjadi sangat penting bagi upaya negara demi mencegah penyebaran virus corona. Sementara itu, Kamboja menerima Alat Test Covid-19 di Phnom Penh, Kamboja pada 28 Maret.

    Donasi Jack Ma dan Kebutuhan Alat Perlengkapan Tenaga Kesehatan Menjadi Sangat Penting

    Jika dilihat setiap hari, jumlah Positif di Provinsi Jawa Barat kian bertambah, berdasarkan data dari PIKOBAR jumlahnya 220 orang. Sementara, 1.790 penderita di seluruh Indonesia. Penambahan jumlah pasien COVID-19 menjadi beban berat tenaga kesehatan. Kondisi tersebut harus didukung dengan perlengkapan Masker, Alat Pelindung diri (APD), dan peralatan lainnya agar tenaga kesehatan bisa amat dalam mengobati pasiennya.

    Tugas menjadi lebih berat, karena belum ada kebijakan yang melarang Pekerja Migran dari luar Jabar untuk pulang kampung. Sementara beberapa kasus ditemukan positif COVID-19, karena kunjungan dari anggota keluarga yang kembali ke Kampung Halaman. Saat ini, dari berbagai daerah bahu-membahu mengumpulkan donasi. Tidak hanya perusahaan besar, komunitas pun terlibat dalam penggalangan dana untuk membantu pasien dan tenaga kesehatan untuk membasi virus corona.

    Baca juga : MUDIK BISA MEMBUNUH ORANG TUA DI KAMPUNG HALAMAN

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *