Fri. Apr 19th, 2024
    Warga Jabar Butuh Oksigen, Apa yang Dikerjakan Ridwan KamilWarga Jabar Butuh Oksigen, Apa yang Dikerjakan Ridwan Kamil

    Warga Jabar Butuh Oksigen semakin banyak seiring meningkatnya angka penularan Covid-19 hingga saat ini. Lalu apa yang dilakukan Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat untuk memenuhi oksigen yang kabarnya semakin langka?

    Pemerintah Provinsi Jawa Barat berupaya memenuhi kebutuhan oksigen pasien Covid-19 yang sedang isolasi mandiri (isoman) di rumah. Kebijakan Gubernur Jabar Ridwan Kamil dilakukan dalam  dua tahap, yaitu:

    1. mengupayakan suplai oksigen ke rumah sakit dan puskesmas di Jabar. Pasokan oksigen dikelola posko tabung oksigen di kabupaten/kota , apabila telah memperoleh pasokan dari Pemda Provinsi Jawa Barat.
    2. Meminjam dan mengizinkan pemakaian tabung oksigen kepada masyarakat Jabar yang sedang isoman di rumah. Ada setidaknya 1.500 tabung oksigen dari Singapura telah disiapkan Pemprov Jabar. Jadi, Pemda Jawa Barat melalui kota/kabupaten akan memberi pinjaman tabung kepada wargayang isoman.

    Ridwan Kamil Meminta Pemkab/ Pemkot Mendirikan Posko Bagi Warga Jabar Butuh Oksigen

    Ridwan Kamil menjelaskan akan meminta Pemkab/Pemkot mendirikan posko tabung oksigen. Adapun tujuannya adalah mengatur pinjam pakai dan distribusi tabung oksigen. Harapannya terdapat manajemen oksigen di Jawa Barat.

    Sehingga, tersedia posko komando Jawa Barat, posko kota/kabupaten untuk manajemen peminjaman tabung oksigen bagi warga. Pasokan oksigen menanti kedatangan dari Singapura datang. Selain itu, Ridwan amil berharap  warga saling meminjamkan tabung oksigen.

    Apabila ada orang yang sembuh dari Covid-19, tabung oksigen dapat dipinjamkan kepada pasien Covid-19 isoman Jabar yang membutuhkan. Hal itu karena jumlah bareng terhitung terbatas. Sehingga, tabung oksigen diharapkan dapat dipinjamkan. Dukungan sesama masyarakat dapat membantu pemerintah melawan COVID-19,” ujarnya.

    Kang Emil menambahkan bukan hanya menciptakan manajemen penyaluran oksigen. Pemda Provinsi Jawa Barat terus mengurangi angka keterisian kamar (Bed Occupancy Rate). Upayanya dengan menambah kapasitas tempat tidur, membuat tempat isolasi mandiri di desa, dan menyediakan hotel dan apartemen untuk pemulihan pasien Covid-19.

    Saat ini, BOR telah mulai turun pada angka 87 persen. Jika angka BOR Cimahi, KBB dan lain-lain isa dikendalikan, maka bisa mencapai di bawah 30 persen seperti sebelum Idul Fitri.

    Ridwan Kamil menilai tahun 2021 menjadi momen yang sangat sulit bagi Pemda Provinsi Jawa Barat. Hal itu karena masa kedaruratan seperti Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat,  upaya vaksinasi Covid-19, dan pemulihan ekonomi.  Oleh karena itu butuh kerjasama dan  semangat silih asah, silih asih, silih asuh, agar bisa mengatasi masalah pandemi Covid-19.

    Artikel menarik lainnya: Viral Satpol PP Pukul Ibu Hamil Di Gowa Sulawesi Selatan, Apa Sebenarnya Tugas Mereka?

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *