Mudik Bisa Membunuh Orang Tua Di Kampung Halaman

Mudik bisa membunuh orang tua kita di kampung halaman. Gubernur Provinsi Jawa Barat, Ridwan Kamil mencuplik sebuah berita tentang ditengok anaknya, orang tua stroke di Ciamis menjadi positif COVID-19. Seperti yang berulang kali diumumkan Pemerintah kalau virus corona sangat berbahaya bagi orang tua dengan penyakit penyerta. Mereka memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi dibanding orang berusia lebih muda dan kondisi tubuhnya sehat.
Menurut Kang Emil, berita tersebut menjadi salah satu bukti dari sekian banyak orang tua di Jawa Barat yang sekarang postif covid-19. Penyebabnya berasal dari kunjungananaknya atau saudaranya yang mudik. Tanpa disadar malah sebagai pembawa virus ke kampung halaman. Orang di kampung bukan malah gembira karena kedatangan anak dan saudara, tetapi malah berisiko terjangkit penyakit yang bisa menghilangkan nyawa seseorang tersebut.
Sehingga, Gubernur Jabar pun meminta, warganya jangan mudik dengan situasi Pandemi COVID-19. Dijelaskan pula bahwa Pasien terjangkit virus corona umumnya usia senior dan lansia. Sebelumnya, telah dikeluarkan pula peringatan dalam Maklumat, bagi pemudik terutama dari Kota Jabodetabek akan langsung diberikan status Orang Dalam Pemantauan (ODP)
Melepas Rindu itu Berat Tetapi Tidak Membunuh Orang Tua Mudik di Kampung Halaman Lebih Baik
Oleh karen aitu, mari menahan rindu menyayangi orangtua dengan tidak mudik dulu. Apalagi dari perantau di Jakarta. Ingat Maklumat Gubernur Jawa Barat sebelumnya.
MAKLUMAT LARANGAN MUDIK SELAMA PANDEMI COVID-19, sebagai berikut.
- JANGN MUDIK KE KAMPUNG HALAMAN DI TENGAH PANDEMI COVID-19.
- BARANG SIAPA MEMAKSAKAN DIRI MUDIK, MAKA AKAN SECARA OTOMATIS MEMILIKI STATUS ODP (Orang Dalam Pemantauan).
- APABILA BERSTATUS ODP, MAKA HARUS ISOLASI DIRI 14 HARI TIDAK BOLEH KELUAR RUMAH.
- PIHAK KEPOLISIAN JAWA BARAT AKAN MENGAMBIL TINDAKAN SECARA HUKUM, JIKA ORANG DENGAN STATUS ODP TIDAK MELAKUKAN ISOLASI DIRI.
Tahukah Anda bahaya penyakit virus corona telah menyebabkan kematian 21 orang warga Jawa Barat dan 220 orang berstatus positif COVID-19 hingga 2 April 2020. Ingat hingga saat ini, belum ditemukan vaksin penyakit wabah dunia ini, sehingga cara terbaik untuk memutus mata rantai terinfeksi dengan tetap berada di rumah, pycical distancing, dan cuci tangan pakai sabun.