Menkes Terawan Tidak Diganti Selama Pandemi COVID-19, Netizen Bertanya-Tanya Alasannya

Menkes Terawan Tidak Diganti Menjadi pertanyaan netizen. Pak Presiden Jokowi Kapan Menteri Kesehatan tersebut terkena reshuffle kabinet. Sungguh pertanyaan yang tak bosan dilontarkan, tetapi mengertilah sebagai orang di garda terdepan eh garda yang jarang muncul ke hadapan publik. Sang menteri memiliki peran yang penting di awal-awal masa pandemi dengan segala tanggapannya.
Netizen mungkin lupa prestasi yang ditunjukkan oleh Terawan saat itu. Sebelum bulan Maret, nyaris tidak ada konfirmasi virus corona , beliau masih bisa tertawa, bahkan sangat yakin negeri ini akan zero kasus positif COVID-19. Sebagai pengingat netizen, berikut alasan kenapa Menteri Kesehatan di negeri tercinta ini tak perlu diganti dikutip dari pemberitaan sebelum masa pandemi yang membuat korban lebih dari 200.000 orang di Indonesia.
Pernah Bilang Hanya Doa yang Bisa Bikin Kebal Bangsa Indonesia Sebelum Menkes Terawan Tidak Diganti
Dari pemberitaan warta ekonomi, 15 februari 2020, ketika banyak pihak mempertanyakan mengenai Indonesia yang kebal terhadap virus corona. Menteri Kesehatan (Menkes), Terawan Agus Putranto menjawab dengan santai santai.
Begini katanya, secara medis hanya doa yang bisa mengebalkan bangsa Indonesia dari penularan virus corona. Padahal, negara terdekat seperti Australia, Malaysia dan Singapura telah memberi konfirmasi warganya positif terjangkit virus asal Wuhan, Provinsi Hubei, China tersebut.
Indonesia Sudah Siap menghadapi Virus Corona Kok
Di dalam pemberitaan liputan6.com tanggal 1 Maret, Menteri Kesehatan menyatakan Indonesia siap hadapi pandemi virus, termasuk COVID-19. Bahkan dengan standar WHO, badan kesehatan dunia. Tidak tanggung-tanggung, ia yakin siap menghadapi pandemi virus sejak dua tahun silam.
Begini katanya waktu itu bawah Indonesia sudah siap dan ada saja yang meremehkan kesiapan kita, siapa itu ya negara lain. Padahal, sudah mengacu pada instrumen WHO. Pernyataan tersebut dilontarkan saat ketika memberi kuliah tamu di Universitas Brawijaya Malang (28/02/2020).
Proyeksi Penularan COVID-19 di Indonesia Mengada-Ngada Ketika Menkes Terawan Tidak Diganti
Pemberitaan dari cnbcindonesia.com menuliskann Menteri Kesehatan Terawan menegaskan proyeksi Peneliti dari Harvard mengada-ngada. Ia mengaskan bahwa Indonesia tidak menyembunyikan informasi apapun terkait virus corona. Negera Indonesia tidak ditemukan kasus virus corona saat itu atas berkat yang maha kuasa.
Bantahan yang diberikan oleh sang menteri, karena epidemiologist Marc Lipsitch di Harvard TH Chan School memproyeksikan Indonesia sebagai negara-negara rawan terdampak corona. Hal itu dilihat dari intensitas frekuensi penerbangan dari dan ke Wuhan-China. Kata sang peneliti meskipun belum ada laporan, sebenarnya sudah ada beberapa kasus. Apalagi saat bersamaan, Thailand melaporkan 25 kasus corona.
Menteri Kesehatan Terawan Bantah Pernyataan Perdana Menteri Australia
Terawan pernah membantah pernyataan Perdana Menteri Australia, Scott Morisson, yang ragu Indonesia bebas dari corona. Sang perdana menteri menyatakannya kepada Radio Australia 3AM bahwa Indonesia memiliki sistem kesehatan yang berbeda. Ia memperkirakan terjadi kasus corona di Indonesia, hanya saja belum terkonfirmasi. Sekaligus, tidak mau pusing dengan pernyataan tersebut. Berita tersebut ditulis oleh suara.com pada 2 maret 2020. Sayangnya, sehari kemudian Pemerintah mengonfirmasi dua kasus COVID-19.
Menteri Kesehatan Hanya Tertawa Ketika Ditanya Reshuffle Kabinet
Dari penjelasan di atas, meski banyak netizen gregetan minta Terawan diganti, toh sang menteri kesehatan hanya tertawa saja. Ditulis di gatra.com pada 3 Juli 2020, Tanggapan tersebut diberikannya setalah ditanya wartawan ketika melakukan kunjungan pertamanya di RS dr Oen. Walau wajahnya tertutup masker, suara tawanya terdengar jelas. Ia enggan mengomentari isu tersebut.
Setelah sekian bulan, walaupun sang menteri jarang muncul, toh posisinya belum tergantikan. Alasannya sudah jelas kenapa tidak diganti, karena sudah begitu yakin virus corona tidak akan masuk di Indonesia. Walau keyakinan tersebut di bayar mahal, 228.993 warga Indonesia terkonfirasi positif (sebagian besar telah sembuh) dan 9100 orang telah meninggal dunia. Halo Pak Terawan, apa masih betah menjadi Menteri Kesehatan Republik Indonesia?