Kematian COVID-19 Vietnam Sangat Minim, Apa Tindakan yang Berbeda Dibandingkan dengan Indonesia?

Kematian COVID-19 Vietnam mengumumkan tidak memiliki korban jiwa pada awal pandemi. Bagaimana negara tersebut bisa menghadapi pandemi global lebih baik dibandingkan negara maju dengan ribuan korban yang memiliki sistem kesehatan mumpuni? Padahal diduga negara berkembang denganangka kemiskinan ang tinggi seperti vietnam akan kewalahan menghadapi wabah virus corona, namun terjadi hasil yang lebih menggembirakan.
Pada 24 April, Departemen Kesehatan Vietnam mengkonfirmasi terjadi 268 kasus COVID-19 tanpa kasus baru Selama delapan hari terakhir. Selain itu, 224 pasien yang terjangkit virus telah pulih dan keluar dari rumah sakit.
Vietnam tidak melakukan program pengujian massal seperti Korea Selatan melakukan 338.000 orang. Di Vietnam, jumlah pengujian hanya kepada 15.637 orang (hingga 20 Maret 2020). Namun, pemerintah berfokus pada langkah-langkah untuk mencegah penyebaran virus corona dengan lebih baik dan terbukti mendapat pujian dari berbagai negara di dunia. Seperti apa langkah-langkah yang diambil oleh Negara Vietnam?
Tindakan Cepat Dilakukan Menghindari Kematian di Vietnam Masa Pandemi COVID-19
Pada 1 Februari, Vietnam memulai serangkaian inisiatif untuk mengatasi penyebaran COVID-19. Negara tersebut menangguhkan semua penerbangan menuju dan dari Cina. Mereka juga memutuskan untuk menutup sekolah-sekolah setelah liburan Tahun Baru Cina. Dua minggu kemudian, dilakukan karantina 21 hari diberlakukan di provinsi Vinh Phuc, utara Hanoi. Keputusan itu dipicu oleh kekhawatiran akan status kesehatan pekerja migran yang kembali dari Wuhan, Cina, sebagai tempat virus itu berasal.
Langkah-langkah membasmi virus corona juga dilakukan dengan kewajiban karantina mandiri selama 14 hari bagi siapapun yang tiba di Vietnam dan pembatalan semua penerbangan asing. Sehingga, dapat mengisolasi orang yang terinfeksi dan kemudian mulai melacak siapa pun mereka mungkin telah melakukan kontak para pendatang dari luar negeri. Tetangga akan memberitahu kalau ada orang yang datang dari luar negeri. Apabila ada orang yang terinfeksi pada suatu daerah, mereka akan melaporkan segera.
Vietnam melakuka tindakan cepat sebagai langkah antisipasi mencegah penyebaran virus corona. Hal itu mmebuat sistem kesehatan stabil. Dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya tidak kewalahan menghadapi pasien positif virus corona.
Demi Menghindari Kematian COVID-19 Vietnam Melakukan Pengawasan yang Ketat
Sebagai negara dengan sistem keamanan dan militer yang besar dan terorganisir dengan baik, Vietnam telah melakukan langkah cepat. Kuncinya pada pengawasan yang ketat. Ada juga budaya pengawasan yang kuat dengan memberi tahu tetangga mereka jika dicuriga dan terjadi suatu tindakan yang salah. Termasuk, siapa pun yang melakukan penyebaran berita hoaks dan membagi informasi yang salah tentang virus korona berisiko didatangi polisi. Setidaknya sekitar 800 orang telah didenda karena berbagi berita bohong.
Bagaimana hasil dari pengawasan yang ketat tersebut? Vietnam telah mengakhiri penerapan pedoman isolasi sosial pada 22 April, meskipun pembatasan tetap berlaku pada beberapa daerah berisiko tinggi. Sementara pedoman isolasi sosial di Hanoi dan Kota Ho Chi Minh juga telah dicabut. Beberapa pedoman pembatasan tetap berlaku untuk bar, klub, spa, teater, pusat olahraga, dan lainnya. Kerumunanlebih dari 20 orang dilarang masih dilarang. Restoranyang beroperasi harus mematuhi panduan ketat dari otoritas setempat.
Taksi, bus, layanan Grab, dan transportasi antar provinsi juga kembali beroperasi dengan pembatasan sesuai otoritas transportasi. Pabrik Honda di Vietnam mengumumkan akan melanjutkan produksi mobil dan sepeda mulai 23 April. Kementerian Transportasi mengizinkan peningkatan frekuensi penerbangan domestik di rute Hanoi-Ho Chi Minh City serta pembukaan kembali rute domestik lainnya. Mereka juga sedang mengatur penerbangan membawa pulang warga negara Vietnam dari Kanada, Prancis, Indonesia, Jepang, Filipina, Rusia, Singapura, Spanyol, Thailand, AS, dan UEA.
Isolasi Sosial Masih Diberlakukan Mencegah Penyebaran COVID-19
Meski begitu pengawasan ketat tetap dilakukan, Vietnam memperpanjang langkah-langkah isolasi sosial daerah-daerah berisiko tinggi, hingga 30 April, tergantung pada situasi suatu wilayah. Semua daerah masih harus mengikuti peraturan penggunaan masker wajah, menghindari pertemuan massal, menjaga jarak dua meter dalam interaksi sosial , dan mematuhi standar kebersihan yang ketat.
Dari penjelasan tersebut, Pemerintah Vietnam tampak lebih siap dibandingkan Indonesia. Mereka telah melakukan antisipasi lebih awal dengan mendeteksi orang yang datang dari luar negari, menutup penerbangan dari Cina, dan melakukan isolasi wilayah. Mereka juga membagi semua daerah dengan kategori, berisiko tinggi,’ berisiko sedang dan berisiko rendah, untuk menerapkan langkah-langkah menghadapi pandemi COVID-19.