Boikot Produk Unilever di Rumah Kita

Boikot Produk Unilever viral di twitter pagi ini mengejutkan banyak sekali netizen yang mengajak tidak memakai dan membelinya. Produk mereka ternyata mendukung LGBT. Boikot Unilever Product. Ya Allah Terima kasih ya Allah bukakan mataku untuk lihat postingan ini. Auto coret list produk Unilever dari daftar Belanjaan. Waktunya hijrah produk dan tinggalkan Unilever. Begitu bunti postingan netizen yang membuat perusahaan itu trending dan menjadi pembahasan di media sosial.
Sementara hari baru saja dimulai. Waktunya mandi pakai sabun Dove. Kata istri, dia suka sekali keharuman sabun ini. Bau badan tak sedap hilang seketika. Untuk keramas rambut tentu saja pakai sampo clear bikin rambut auto anti ketombe. emang ya kalau mandi dari pagi itu bikin hari semakin segar. Sudah wangi dan siap-siap kerja. Hari ini jadwal ke kantor, setelah sehari sebelumnya work from home masih dalam rangka Adaptasi Kebiasaan Baru.
Sebelum pergi kerja, istri selalu mengingatkan makan pagi dulu. Di meja sudah tersedia nasi ayam dan sayur kangkung yang ditanam sendiri. Dasar sudah kebiasaan sejak lama, enggak enak rasanya makan tanpa kecap Bango. Emang rasa enggak pernah bohong ya. Cita rasa Royco sedap sekali di lidah bikin ketigihan masakan istri tercinta. Kalau anak sudah kebiasaan sarapan pagi minumnya pakai teh celup Sariwangi. Wanginya beda dengan teh lain. Produk turun-termurun keluarga sejak tahun 1973.
Boikot Produk Unilever Tidak Terpisahkan dari Kehidupan Kita

Lagi enak-enaknya makan, seorang teman mengirim pesan singkat, “Mari boikot produk Unilever”. Soal boikot memboikot Gampang. Kita jangan beli produknya. Begitu katanya waktu ditanya bagaimana caranya. Betul juga, mulai hari ini bakal diingat-ingat untuk tidak beli produknya.
Setelah makan tidak lupa mengajak anak sikat gigi dengan Pepsodent. Biar giginya enggak sakit lagi. Enggak mudah mengajarkan kebiasaan sikat gigi tiga kali sehari sama anak kalau tidak diberi contoh. Jadi deh, harus sikat gigi bareng setelah makan. Baru setelah itu siap-siap pergi ke kantor.
Pakai baju kemeja dan setelah celana bahan nan wangi, karena dicuci pakai Molto. Kalau lupa pakai parfum Axe, paling enggak bajunya masih harum sepanjang hari. “Ayah, tadi udah bersihin pakai Wipol kan?” pas banget mau ngegas sepeda motor istri sempat-sempatnya nanya mencuci lantai kamar mandi segala. Karbol Wipol emang pol, segala bau bisa hilang dalam sekejap.
Ketika tiba di kantor, teman yang kirim pesan whatsApp lagi kalau produk Uniliver juga mendukung Yahudi. Jangan sampai keuntungan penjualan produk digunakan untuk memerangi Muslim di Palestina. Kalau dipikir-pikir dahsyat juga pengaruh perusahaan ini sampai urusan perang segala.
Hari ini pekerjaan rampung dengan sedikit melelahkan dan bikin beban pikiran, perusahaan Walls tempat bekerja sedang merencanakan strategi baru untuk pemasaran produk. Dasar wabah virus corona enggak ada matinya, perusahaan es krim kena imbasnya juga. Bikin susah saja virus ini.