Ayah Mencuri Handphone Demi Anak Bisa Belajar Secara Online

Ayah mencuri handphone ada alasannya. “Ayah jadi beli handphone buat saya,” tanya sang anak yang sedang membutuhkan sebuah ponsel untuk belajar online. Sang Ayah tertegun. Tidak pernah terpikirkan oleh dirinya sebelumnya, anaknya yang baru masuk sekolah tingkat SMP harus punya handphone agar bisa mengikuti pelajaran.
Tidak ada uang untuk membeli. Penghasilan sebagai buruh tani tak menentu dan hanya cukup untuk makan satu hari saja. Tetapi, sebagai Ayah tak tega melihat anaknya tidak pernah belajar dari semenjak duduk dibangku SMP. Akhirnya, terlintas dipikirannya sebuah ide agar anaknya bisa mempunyai sebuah handphone. Sang Ayah pergi ke sebuah rumah yang pernah didatanginya sebelumnya.
Ketika rumah yang didatangi dalam kondisi sepi. Ia mengambil sebuah handphone yang tergeletak tanpa tuan. Lalu, cepat kembali pulang ke rumah. Anaknya senang bukan kepalang ketika Ayahnya memberikan sebuah handphone. Tetapi, mereka tidak tahu kalau handphone tersebut dipasang aplikasi pelacak. Jadi, sang pemiliki dengan mudah mendatangi rumahnya.
Benar saja. Anak pemilik handphone mengecek lokasi handphone yang sudah berpindah tempat tinggal. Matanya menatap nanar. Handphone tersebut berada di sebuah rumah gubuk. Tanpa ragu rumah diketuk dan langsung bertemu dengan tuan rumah. Selepas pintu dibuka, handphone yang hilang sedang dipegang oleh anak pemilik rumah. Ia sedang belajar online.
Perasaannya tak karuan. Pemilik rumah gubuk tersebut mengaku telah mencuri handphone dari rumah korban. Lalu, menjelaskan kalau anaknya yang duduk di kelas 1 Mts sangat membutuhkannnya. Meski berhadapan langsung dengan seorang pencuri, anak pemilik handphone tidak marah. Ia malah tergidik dengan kondisi yang dihadapinya dan memaklumi peristiwa yang sedang terjadi.
Pihak korban memaklumi, karena pencurian handphone bertujuan agar anaknya bisa belajar secara daring dari rumah. Tersangka pencurian pun dimaafkan dan kejadian tidak dilaporkan ke polisi. Rasa kemanusiaan lebih besar, dibandingkan harus memenjarakan seseorang yang melakukan kejahatan demi anaknya.
Ayah Mencuri Handphone untuk Belajar Online itu Sudah Diganti oleh Seorang Kepala Kejaksaan Negeri
Kejadian yang menjadi pemberitaan di beberapa media online cepat menyebar. Kabar seorang ayah yang mencuri handphpne terdengar oleh Kepala Kejaksaan Negeri Garut. Handphone yang pernah dicuri telah kembali kepada pemiliknya. Jadi, sang anak terpaksa gigit jari.
Kepala Kejaksaan tersebut meminta stafnya mencari rumah keluarga sang pencuri. Setelah menemukannya, ia memberikan handphone pengganti pada 4 Agustus 2020. Sehingga, sang anak bisa belajar secara online kembali. Selama masa pandemi COVID-19, proses pembelajaran tatap muka yang dialihkan secara online terbukti menyulitkan bagi keluarga miskin yang tak mampu membeli sebuah handphone.
Kondisi tersebut menjadi gambaran kalau masa pandemi semakin menunjukkan ketidakadilan dan tidak meratanya pendidikan. Anak-anak dari keluarga miskin semakin terpuruk. Tidak bisa mengikuti pembelajaran dari sekolah, karena tak mampu membeli sebuah handphone.
Catatan: Disarikan dari beberapa berita online.