34 persen Anak Muda Indonesia Takut Virus Corona, Bagaimana dengan Kamu?

Fakta dari jajak pendapat UNICEF membuktikan sekitar 34 persen dari anak muda Indonesia merasa takut dan 17 persen merasa sangat takut virus corona. Sedangkan, 19 persen menyatakan merasa sangat optimis dan 14 persen merasa agak optimis. Sebagian besar kebiasaan mereka berubah selama masa COVID-19, seperti harus belajar di rumah, mengerjakan tugas yang banyak, dimarahi orang tua, dan persoalan lain dalam keluarga. Disadari atau tidak, mereka sangat terpengaruh kondisi darurat kesehatan saat ini.
Berita baiknya, sebanyak 29 persen mengekspresikan perasaan bahagia ketika diminta menunjuak satu set emoji. Sedangkan, 28 persen merasa biasa-biasa saja, dan 22 persen mereka sedih. Jajak pendapat dilaksanakan oleh UNICEF pada 27-31 Maret menggunakan platform keterlibatan U-Report, melalui SMS dan aplikasi pengiriman pesan instan ini. Ada lebih dari 7.000 tanggapan kaum muda berusia 15-30 tahun dari 34 provinsi di Indonesia. Metodenya dengan meminta peserta untuk menjawab serangkaian pertanyaan. Lalu, mengukur perasaan Kaum muda mengenai COVID-19 dan dicari tahu pula tentang pemahaman mereka tentang gejala dan pencegahan.
Pemahaman Anak Muda Indonesia Cara Melindungi Diri dari Virus Corona
Kaum muda mempuyai pemahaman yang baik tentang cara melindungi diri dari COVID-19. Ada 39 persen dari peserta jajak pendapat, memilih mencuci tangan dengan sabun. Hasil tersebut sesuai dengan saran yang dijelaskan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk protokol kesehatan yang harus dilakukan setiap orang. 90 persen dari mereka meyakini kalau Pemerintah dapat menangani COVID 19. Selian itu, sebanyak 83 persen menyetujui kalau pemerintah sudah membagikan informasi yang cukup kepada warga.
Kaum muda mendapatkan informasi tentang virus corona sebagian besar sekitar 39 persen dari media massa, seperti TV dan surat kabar. Selain itu, memperoleh kabar dari media sosial sebanyak 31 persen dan media online 18 persen. Mereka juga memahami kalau terjadi penyebaran informasi keliru selama masa wabah COVID-19, empat dari lima responden menyadari ternyata telah mendapat informasi yang salah atau bohong.
Jajak pendapat yang dilakukan UNICEF merupakan metode latihan mendengarkan (listening exercise) untuk memahami persepsi publik, kekhawatiran dan kepercayaan dalam menanggapi pandemi. Sebelumnya telah melakukan jajak pendapat serupa tanggal 1-4 Februari 2020. Dihasilkan tren kalau kaum muda semakin percaya terhadap informasi pemerintah dan yakin masalah virus corona dapat teratasi di Indonesia.
Orang tua disarankan untuk membuat suasana hati yang baik kepada anak, karena tidak mudah bagi mereka harus berada di rumah dalam waktu lama. Tidak sedikit orang tua membuat status di media sosial dan media online sudah stres menghadapi prilaku anak mereka. Padahal, waktu masa darurat kesehatan saat ini, orang tua diharapkan dapat bekerjasama dan menjalin hubungan yang lebih erat dengan anak-anak di rumah.