Melihat Ibu-Ibu Sein Kanan belok Kiri, Kita Bisa Apa?

Melihat Ibu-Ibu Sein Kanan belok Kiri, Kita Bisa Apa?

Tulisan ini dibuat dari postingan @tubirfess tentang ibu-ibu sein kanan belok kiri. Gara-gara hal tersebut, dia mengalami kecelakaan kecil dengan ibu-ibu (syukurnya hanya lecet sedikit). Ibu yang menjadi penyebab kecelakaan tersebut meminta maaf karena merasa bersalah, “maaf mbak, mungkin saya lupa matiin lampu sign tadi. Saya udah berhati-hati buat berkendara.” Pemilik akun tersebut memaafkan dan meminta ibu tersebut mengendarai motor jangan ke tengah-tengah. Lalu, berceritalah sang ibu harus menjemput anaknya yang les.

Ibu tersebut menyadari kalau pengendara “ibu-ibu” sering menjadi bercandaan. Karena sering terjadi ibu sein kanan belok kiri. Ibu tersebut meminta kalau melihat kejadian yang sama diingatkan saja, bukan sekedar dijadikan bahan becanda. Dibalik lampus senin kanan belok kiri, ada keperluan yang penting, seperti harus menjemput anak yang sudah menunggu lama di tempat lesnya. Wahai pembaca yang baik, ibu mana yang tega membiarkan anaknya berlama-lama menunggu di luar sana.

Ketika Ibu-Ibu Sein Kanan Belok Kiri, Coba Deh Diteriakin Saja

Kita mungkin sering menjadikan ibu-ibu sein kanan belok kiri menjadi bahan guyonan. Padahal, dibalik kelakuan sang ibu, ada kegiatan yang harus dilakukannya di luar rumah dengan mengendarai sepeda motor. Seperti alasan menjemput anak, Anda akan melakukan hal yang sama seperti ibu tersebut. Masalahnya, ibu sein kana belok kiri tetap berbahaya. Iya berbahaya, tetapi kelakukan tersebut juga dilakukan pengendara lain. Enggak jarang kok bapak-bapak atau laki-laki yang lebih mudah melakukan kesalahan dalam menggunakan lampu sein. Jalan di track lurus, tapi lampu sein tetap hidup di sepenjang jalan kenangan.

Daripada ibu-ibu sein kanan belok kiri cuma diketawain, lebih baik melakukan sesuatu. Jangan sampai terlibat kecelakaan karena kesalahan menggunakan lampu sein.

Coba Klaskson Sebagai Kode. Kalau terjadi di depan mata, ada ibu yang menggunakan lampu sein enggak mati-mati, cobalah klakso. Lalu, beri kode kalau lampu seinnya masih nyala. Kodenya dengan tangan saja, atau tunjuk ke arah lampu tersebut. Lampu sein yang terus menyala membuat bingung pengendara di belakangnya.

Teriakin Saja. Daripada berbahaya buat pegendara lain, ibu yang menggunakan sein mending diteriakin saja. Karena teriakan tersebut bisa jadi penyelamat nyawamu dan menghindari risiko tabrakan. Jangan sampai kita mengalami kecelakaan karena kasalahan orang lain.

Berhentikan si Ibu. Cara yang lebih ekstrem mungkin mencoba menghentikan laju kendaraan sang ibu. Setelah berhenti, beritahu kalau dia masih menyalakan lampu seinnya. Sekaligus jelaskan penggunaan lampu sein tanpa dimatikan akan membahayakan pengendara lainnya. Selebihnya, bersabarlah ketika berkendara dengan ibu-ibu. Jangan sinis dulu dengan mereka. Karena ibu-ibu juga memiliki kebutuhan untuk ke luar rumah dengan menggunakan sepeda motor. Nah, kalau takut risiko kecelakaan, ingatkan saja pengendara ibu-ibu untuk mematikan lampu sein mereka.

Baca juga : MENEBARKAN CINTA DENGAN SOCIAL DISTANCING

admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *