Cegah Perkosa Ibu: Ketika Rangga Menghembuskan Napas Setelah Melawan Orang Jahat

Cegah Perkosa Ibu: Ketika Rangga Menghembuskan Napas Setelah Melawan Orang Jahat

Cegah perkosa ibu, seperti yang dilakukan Rangga. Apa yang bisa dilakukan jika terjadi perkosaan pada keluarga Anda? Berita serangan perkosaan terjadi pada ibu Rangga. Si kecil Rangga hendak membelanya, tetapi apa daya parang terhunus membacok tubuhnya hingga kehilangan nyawa. Kasus perkosaan di Indonesia. Berdasarkan catatan kekerasan perempuan oleh Komnas Perempuan, jumlahnya semakin meningkat. Ada 715 kasus yang tercatat pada catatan tahun 2019.

Definisi perkosaan menurut Komnas Perempuan adalah serangan dalam bentuk pemaksaan hubungan seksual dengan memakai penis ke arah vagina, anus atau mulut korban. Tindakannya juga bisa juga menggunakan jari tangan atau benda-benda lainnya. Serangan dilakukan dengan kekerasan, ancaman kekerasan, penahanan, tekanan psikologis, penyalahgunaan kekuasaan, atau dengan mengambil kesempatan dari lingkungan yang penuh paksaan.

Lalu, apa yang bisa dilakukan ketika terjadi kasus perkosaan pada dirimu atau kejadian yang kita ketahui?

Seperti Rangga Cegah Perkosa ibu Ketika Kejahatan itu Terjadi Pada Dirimu

Ingatlah, kamu adalah korban. Jangan menyalahkan diri sendiri atas perkosaan yang terjadi. Pelaku adalah orang yang bersalah. Kamu harus mempunyai kekuatan untuk menghadapi dan memilih keputusan yang tepat untuk menyelesaikan kasus perkosaan yang dihadapi.

Tindakan kekerasan pasti terdapat bukti. Jangan ragu kumpulkan benda-benda yang bisa menjadi bukti, seperti pakaian yang dikenakan atau benda pelaku yang tertinggal. Sebisa mungkin tidak menyentuh alat-alat bukti dengan tangan. Pakailah ke plastik atau benda lain agar tidak menghilangkan sidik jari pelaku.

Ketahuilah bahwa sperma akan berada dalam vagina 4-5 jam. Tetapi bisa ditemukan dalam waktu sekitar 24-36 jam. Maka, jangan langsung membersihkan anggota badan atau mandi. Alasannya agar tidak menghilangkan barang bukti berupa jejak sperma pelaku.

Jangan Diam dan Cobalah Cerita dengan Orang Terdekat

Kasus perkosaan adalah kejahatan yang keji. Jangan diam dan cari dukungan dengan orang terdekat, seperti teman, orang terdekat, pendamping, atau lembaga perlindungan yang dipercaya. Kenapa penting menceritakan hal yang terjadi. Karena jika sewaktu-waktu kamu mengalami sakit, trauma dan sebagainya. Orang terdekat dan terpercaya dapat membantu dalam proses peradilan.

Seperti Kasus Ranggah Cegah Perkosa Ibu, Laporkan Segera Kasus yang Terjadi

Pelaku akan tetap berkeliaran dan bisa melakukan kejahatan berikutnya. Jadi, segera melaporkan kerjadian perkosaan ke pihak berwajib terdekat. Buatlah laporan secara resmi ke kantor polisi. Nantinya, pihak kepolisian akan memberikan Surat Permintaan Visum et Repertum atau surat dari polisi yang meminta dokter memeriksa
tubuh korban.

Tidak ada biaya untuk pemeriksaan ini. Kalaupun memilih langsung ke layanan kesehatan,pihak kepolisian dapat diminta datang ke penyedia layanan kesehatan tersebut.

Tahukah kamu, korban kekerasan dilindungi oleh Negara dan siapa saja bisa meminta lembaga bantuan hukum di wilayah terdekat. Pihak kepolisian akan melindungi dan membantumu menyelesaikan kasus yang kamu hadapi. Kamu juga harus tahu bahwa terdapat Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) di setiap kota/ kabupetan.

Setidaknya terdapat 310 lembaga bantuan hukum di seluruh wilayah Indonesia yang mendapatkan dana Negara. Lembaga tersebut ditujukan untuk memberikan bantuan hukum kepada masyarakat tanpa dikenai biaya.

Kamu juga bisa melakukan pengaduan Komnas Perempuan di Masa Pandemi Covid-19. Silahkan hubungi petugas di nomor 021-3903963, tersedia di jam operasional. Saluran pengaduan lainnya mengisi formulir pengaduan di bit.ly/PengaduanKomna atau melalui surat elektronik: mail@komnasperempuan.go.id. Jangan diam.

Artikel menarik lainnya:  Menikah Muda Bukan Sekedar Menghindari Zina dan Cinta

admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *