Cara Mengajarkan Pendidikan Seksual Kepada Anak-Anak, Ingat Topik Seks itu Bukan Tabu

Pendidikan seksual bagi anak-anak masih dianggap hal yang tabu bagi sebagian orang di Indonesia. Bahkan sekolah pun tidak mengerti bagaimana menjelaskan tentang kesehatan seksual kepada siswa mereka. Alih-alih mengajari anak-anak malah bertindak sebaliknya dengan melarang anak laki-laki dan perempuan bermain bersama-sama.

Padahal, pendidikan kesehatan seksual harus diajarkan kepada anak-anak. Sexual education bisa dikenalkan oleh para guru dan orangtua. Meski, tidak mudah bagi kita untuk membicarakan tentang topik sensitif seks dan cenderung canggung ketika membahasnya dengan anak-anak. Adapula yang berpikir, anak-anak mereka belum cukup umur dan menunggu momen yang tepat untuk mengajarkannya.

Hingga, menjadi terlupakan dan anak-anak tidak mengerti dengan baik tentang masalah kesehatan seksual. Apesnya sekolah pun tidak mengajarkan dengan baik tentang pendidikan seksual. Padahal, mengajar anak-anak mereka pendidikan seksual sangat perlu agar mereka memperoleh informasi, tanggung jawab, dan kehati-hatian dalam perilaku seksual mereka. Kalau sudah begitu, ada baiknya orang tua mengambil peran untuk mengajarkan hal tersebut kepada anak-anak.

Waktunya Orangtua Mengajarkan Pendidikan Seksual Kepada Anak-Anak

Daripada anak-anak tidak memahami mengenai kesehatan seksual mereka, kenapa tidak orang tua memulai mengajarkan kepada anak-anak. Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengenalkan tentang sexual education, seperti sebagai berikut:

1. Membicarakan pendidikan kesehatan seksual menjadi bagian percakapan sehari-hari. Misalnya, manfaatkan momen saat menonton program TV yang mengangkat isu tentang perilaku seksual yang bertanggung jawab, dan ajak anak-anak berdiskusi. Ingat, orang tua sebaiknya juga mempunyai pengetahuan yang baik untuk mengajarkan pendidikan seksual kepada buah hati kita.
2. Jangan pernah mengajarkan pendidikan seksual dengan larangan-larangan. Misalnya jangan berteman dengan perempuan atau Dilarang menyentuh tangan lawan jenis. Hal itu justru membuat anak-anak menjadi bingung. Mereka akan berpikir kalau tidak boleh berteman dengan lawan jenis. Jangan pernah mencoba menekan anak-anak untuk berbicara tentang seks. Cobalah membicarakan tentang kehidupan seks dalam berbagai kesempatan, seperti ketika naik mobil, belanja bahan makanan, atau menjadi pembicaraan sebelum tidur. Sehingga, anak-anak merasa kalau pendidikan seksual bukan hal tabu untuk diobrolkan bersama orang tua.
3. Bersikap jujur ​​​​kepada anak-anak tentang kesehatan seksual.Tidak perlu merasa canggung atau tidak nyaman berbicara tentang seks. Ajak mereka diskusikan secara terbuka dan jangan ditutup-tutupi apalagi berbohong kepada anak-anak. Ketika berbicara tentang pendidikan kesehatan seksual kepada anak-anak beri penjelasan yang benar, misalnya mengenai seks oral, hubungan seksual, dan risiko hamil tanpa direncanakan, dan tentang risiko penyakit menular seksual. Buka mata mengenai risiko jika melakukan seks pranikah.
4. Jika anak pernah mengajukan pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh orang tua. Ajak mereka untuk mencari jawaban bersama dari buku dan internet. Biarkan mereka mencari tahu tentang topik kesehatan seksual yang sedang dibicarakan.
5. Menceramahi dan menakut-nakuti anak-anak tidak akan ada gunanya. Tidak akan mencegah mereka melakukan aktivitas seksual apa pun. Sebaliknya, dengan mendengarkan dengan seksama apa yang mereka katakan bisa membantu mereka mengerti berkaitan kesehatan seksual.

Kesimpulannya

Anak-anak perlu mengetahui mengenai informasi yang benar dan mengenalkan mereka tentang nilai, dan sikap mereka tentang kehidupan seksual. Mangajak anak-anak untuk berdiskusi lebih banyak dengan Anda tentang seks dan isu-isu lain yang penting. Agar mereka bisa melakukan hubungan  yang lebih sehat dan menyenangkan dengan pasangan hidup mereka kelak.

Demikian Cara Mengajarkan Pendidikan Seksual Kepada Anak-Anak. Orangtua bisa memberikan tips dan saran ketika mengalami kesulitan mengenai kesehatan seksual. Bicarakan secara terbuka kepada anak-anak dan penting untuk pengetahuan mereka.

Artikel menarik lainnya: 4 Cara Menghilangkan Bekas Jerawat Secara Alami